Makalah Genetika Dasar
SIFAT-SIFAT YANG DIPENGARUHI OLEH
SEKS
OLEH:
KELOMPOK 4
CITRA REZKY KESUMA
DIMAS NUARI SURYA
HERMANTI HASUGIAN
NAYA ELITA SARAGIH
SISKA DEVIYANTI
WILLY NOVITA
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI C
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
Kata
Pengantar
Puji dan syukur Penulis ucapkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya Penulis dapat
menyelesaikan makalah filsafat pendidikan yang berjudul “SIFAT-SIFAT YANG DIPENGARUHI OLEH SEKS’’ Terwujudnya makalah filsafat
pendidikan ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan serta arahan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dengan
kesempatan ini, Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Drs. Syahmi edi, selaku dosen mata kul;iah genetika dasar yang telah membimbing Penulis
dalam menulis makalah ini.
Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dalam
penulisan materi maupun isi yang disajikan. Oleh karena itu, Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata Penulis meminta maaf apabila terdapat
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 3 November 2014
Disusun
oleh
Kelompok
1
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar
i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang 1
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1
Sifat-sifat yang dipengaruhi oleh seks
3
2.1.2 Contoh sifat-sifat yang
dipengaruhi oleh seks 3
2.2
Sifat-sifat terbatas pada salah satu seks 6
2.2.1Contoh
sifat-sifat terbatas pada salah satu seks 7
BAB III PENUTUP
10
3.1. Simpulan
10
Daftar Pustaka
11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Genetika merupakan salah satu bidang ilmu yang sejak dahulu
kala sudah menarik perhatian semua manusia. Tanpa menyadari dan tanpa mengenal
hukum-hukumnya, manusia ratusan tahun yang lalu sebenarnya sudah lama mempraktekkan
ilmu ini terhadap hewan dan tumbuhan di lingkunganya demi kepentingannya. Jauh
sebelum mendel merumuskan hokum-hukum mendelnya, para orang tua pun sudah tidak
merestui perkawinan antar sanak sodara yang dekat hubungan keluarganya.
Begitupun sebelum memungut atau bahasa baiknya sebelum memilih menantunya,
orang tua menyelidiki dulu apakah si calon memilki nenek moyang yang cacat
mental dan fisik atau tidak. Hal itu di lakukan berdasarkan atas pengalaman dan
pengamatan dari generasi ke generasi sesudahnya secara turun temurun.
Gen-gen yang mempengaruhi sifat-sifat yang terpengaruh seks
bisa berada pada autosom manapun atau pada bagian homolog kromosom seks.
Ekpresi dominansi atau peresesifan oleh alel-alel pada lapis-lapis yang
terpengaruh seks berbanding terbalik pada jantan dan betina. Hal itu sebagian
besar di akibatkan oleh perbedaan lingkungan internal yang diciptakan oleh
hormon - hormon seks.
1.2
Tujuan
1.
Mengetahui sifat-sifat yang dipengaruhi oleh seks disebabkan oleh gen yang
dominansinya tergantung dari jenis kelamin individu.
2.
Mengetahui sifat-sifat yang terbatas pada salah satu seks disebabkan oleh gen
yang ekspresinya terbatas pada salah satu jenis kelamin saja.
3.
Mengetahui contoh sifat-sifat yang dipengaruhi oleh seks yaitu kepala botak dan
panjang jari telunjuk.
4. Mengetahui contoh
sifat-sifat terbatas pada salah satu seks yaitu jenis bulu pada ayam.
1.3.
Manfaat
1.
Dapat mengetahui sifat-sifat yang dipengaruhi oleh seks disebabkan oleh gen
yang dominansinya tergantung dari jenis kelamin individu.
2.
Dapat mengetahui sifat-sifat yang terbatas pada salah satu seks disebabkan oleh
gen yang ekspresinya terbatas pada salah satu jenis kelamin saja.
3.
Dapat mengetahui contoh sifat-sifat yang dipengaruhi oleh seks yaitu kepala
botak dan panjang jari telunjuk.
4. Dapat mengetahui contoh
sifat-sifat terbatas pada salah satu seks yaitu jenis bulu pada ayam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sifat-sifat yang dipengaruhi
oleh seks
Gen-gen yang mempengaruhi sifat-sifat yang terpengaruh seks
bisa berada pada autosom manapun atau pada bagian homolog kromosom seks.
Ekpresi dominansi atau peresesifan oleh alel-alel pada lapis-lapis yang
terpengaruh seks berbanding terbalik pada jantan dan betina. Hal itu sebagian
besar di akibatkan oleh perbedaan lingkungan internal yang diciptakan oleh
hormon - hormon seks. Dengan demikian,
contoh seks paling mudah di temukan pada hewan-hewan tingkat tinggi dengan
sistem-sistem endokrin yang berkembang baik.
Biasanya gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada
individu laki-laki / jantan maupun perempuan / betina. Baru dalam homozigotik
resesif, pengaruh dominan itu tidak akan menampakkan diri dalam fenotip.
2.1.2
Contoh sifat-sifat yang dipengaruhi oleh seks
Gen-gen yang
dominansinya bergantung dari jenis kelamin individu. Beberapa contoh:
1. Pada Manusia
a. Kepala Botak
Kepala botak ini bukan akibat dari penyakit atau kekurangan
gizi dalam makanan, akan tetapi benar-benar keturunan. Walaupun lazimnya kepala
botak terdapat pada laki-laki, namun sesekali dapat dilihat adanya perempuan
dengan kepala botak.
Biasanya kepala botak baru akan nampak setelah orang itu
berusia sekitar 30 tahun. Di waktu kanak-kanak atau remaja, ia masih berambut
normal. Mula-mula di kira kepala botak itu disebabkan oleh gen yang terdapat
pada kromosom kelamin, seperti halnya dengan buta warna. Akan tetapi, kenyataan
menunjukkan bahwa seorang ayah yang mempunyai kepala botak dapat mempunyai anak
laki-laki yang botak pula. Keyataan ini membuktikan bahwa dugaan tersebut
diatas tidak dapat dibenarkan, karena andaikata gen untuk kepala botak itu
terdapat pada kromosom X, maka tidak mungkin ayah dan anaknya laki-laki
mempunyai sifat yang sama. Andaikan gen itu di duga terdapat pada kromosom Y,
maka dugaan itu pun tidak dapat dibenarkan, mengingat bahwa ada anak perempuan
yang mempunyai kepala botak.
Berhubung dengan itu, di ambiul kesimpulan bahwa kepala
botak itu disebabkan oleh gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin.
Jika B merupakan gen yang menentukan kepala botak dan
alelnya b menentukan kepala berambut normal, maka pengaruh jenis kelamin itu
demikian rupa sehingga gen B itu dominan pada laki-laki tetapi resesif pada
perempuan.
Gen bagi kebotakan pada manusia menunjukkan dominansi pada
laki-laki, tapi bekerja secara resesif pada perempuan.
Fenotip
|
||
Genotif
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
BB
|
Botak
|
Botak
|
Bb
|
Botak
|
Tidak
botak
|
bb
|
Tidak
botak
|
Tidak
botak
|
Andaikata seorang laki-laki
berkepala botak kawin dengan seorang perempuan tidak botak (kedua-duanya
homozigotik), maka semua anaknya laki-laki akan botak, sedangkan semua anak
perempuannya tidak botak.
· bb x
BB
tidak
botak botak
botak
Bb
tidak botak
b. Panjang jari telunjuk
Apabila kita meletakkan tangan kanan atau kiri kita pada
suatu alas dimana terdapat sebuah garis mendatar demikian rupa sehingga ujung
jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita ketahui, apakah jari telunjuk
kita lebih lebih panjang ataukah lebih pendek dari pada jari manis. Pada
kebanyakan orang, ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis itu, berarti
bahwa jari telunjuk lebih pendek dari jari manis.
Jari telunjuk pendek disebabkan oleh gen yang dominan pada
laki-laki, tetapi resesif pada perempuan.
Fenotip
|
||
Genotif
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
TT
|
Telunjuk
pendek
|
Telunjuk
pendek
|
Tt
|
Telunjuk
pendek
|
Telunjuk
panjang
|
tt
|
Telunjuk
panjang
|
Telunjuk
panjang
|
Contoh:
Mempertimbangkan dua sifat terpengaruh seks secara
bersamaan, yaitu kebotakan dan jari telunjuk, yang keduanya dominan apada
laki-laki dan resesif pada perempuan. Seorang laki-laki botak heterozigot
dengan jari telunjuk panjang menikah dengan seorang wanita botak dan
heterozigot untuk sifat berjari panjang. Tentukan perkiraan fenotip pada anak
mereka.
Jawab:
Genotif
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Genotif
|
Laki-aki
|
Perempuan
|
B1
B1
|
Botak
|
Botak
|
F1
F1
|
Berjari
pendek
|
Berjari
pendek
|
B1
B2
|
Botak
|
Tidak
botak
|
F1
F2
|
Berjari
pendek
|
Berjari
panjang
|
B2
B2
|
Tidak
botak
|
Tidak
botak
|
F2
F2
|
Berjari
panjang
|
Berjari
panjang
|
P
:
· B1 B2 , F2
F2 x B1 B1 , F1
F2
botak berjari panjang botak
berjari panjang
½
F1 F2 = ¼ B1 B1 , F1
F2 botak, berjari pendek ()/botak berjari panjang ()
½
B1 B1 ½ F2
F2 = ¼ B1 B1 , F2 F2 botak berjari panjang (), botak,
berjari panjang()
½ B1 B2 ½ F1 F2 = ¼ B1
B2 , F1 F2 = botak, berjari pendek ()/ tidak
botak, berjari panjang ()
½ F2
F2=¼ B1 B2 , F2 F2 =
botak, berjari panjang ()/ tidak botak,
berjari panjang ()
Rangkuman F1= Laki-laki : ½ botak, berjari
telunuk pendek : ½ botak, berjari tek-lunjuk panjang. Perempuan : ½
botak, berjari telunjuk panjang : ½ tidak botak, berjari telunjuk panjang.
2.
Pada
Hewan
1.Gen
Pembetukan Tanduk Pada Domba
Gen autosomal H yang mengatur
pembentukan tanduk pada domba akan bersifat dominan pada individu jantan tetapi
resesif pada individu betina. Sebaliknya, alelnya h, bersifat dominan pada
domba betina tetapi resesif pada domba jantan. Oleh karena itu, untuk dapat
bertanduk domba betina harus mempunyai dua gen H (homozigot) sementara domba
jantan cukup dengan satu gen H (heterozigot).
Tabel ekspresi gen
terpengaruh kelamin pada domba
Genotip
|
Fenotip
Domba Jantan
|
Fenotip
Domba Betina
|
HH
|
Bertanduk
|
Bertanduk
|
Hh
|
Bertanduk
|
Tidak
bertanduk
|
hh
|
Tidak
bertanduk
|
Tidak
bertanduk
|
2.2 Sifat-sifat terbatas pada salah satu seks
Sejumlah gen autosomal mungkin hanya
bias terekspresi pada salah satu jenis kelamin, baik akibat perbedaan
lingkungan hormonal internal maupun akibat ketidaksamaan anatomis. Sebagai
contoh, kita tahu sebagai sapi jantan memiliki banyak gen untuk menghasilkan
susu yang bias ditransmisikan nya pada anak-anak betinanya, tapi sapi jantan
itu sendiri dan anak-anak jantannya tidak mampu mengekspresikan sifat tersebut.
Produksi susu karenanya terbatas bagi ekspresi bervariasi pada jenis kelamin
betina saja. Jika penetrasi sebuah gen pada salah satu jenis kelamin adalah 0,
sifat tersebut dapat disebur terbatas seks.
Pada laki-laki dikenal tanda-tanda
kelamin sekunder, seperti kumis, janggut, dan suara besar. Walaupun banyak juga
laki-laki yang tidak berkumis , tak berjanggut, dan mempunyai suara kecil. Pada
perempuan, tan da itu berupa tumbuhnya payudara. Tanda kelamin sekunder itu
dipengaruhi oleh hormon kelamin. Kegiatan hormon ini dipengaruhi oleh gen-gen
yang ekspresinya terbatas pada salah satu jenis kelamin saja, walaupun gen-gen
itu terdapat pada dua jenis kelamin.
Misalnya gen yang mengatur ukuran
dan bentuk penis terdapat pada kedua jenis kelamin, tetapi ekspresinya hanya
pada laki-laki saja. Demikian pula dengan gen yang mengatur pertumbuhan
payudara hanya menunjukkan pengaruhnya pada perempuan saja.
2.2.1
Contoh sifat-sifat terbatas pada salah satu seks
Ayam memiliki sebuah gen resesif
pada produksi bulu ayam jantan pada penetran hanya pada kondisi jantan.
Fenotipe
|
||
Genotip
|
Jantan
|
Betina
|
HH
|
Berbulu ayam betina
|
Berbulu ayam betina
|
Hh
|
Berbulu ayam betina
|
Berbulu ayam betina
|
hh
|
Berbulu ayam jantan
|
Berbulu ayam betina
|
Contoh:
Bulu ayam jantan pada ayam adalah
sebuah sifat yang ekspresinya terbatas hanya pada jantan dan ditentukan oleh
genotip resesif autosomal hh. Alel dominan H menghasilkan jantan yang berbulu
betina. Semua betina adalah berbulu betina, tak peduli apa pun genotip
nya.Seekor ayam jantan berbulu jantan dikawinkan dengan 3 betina, yang
masing-masing menghasilkan selusin anak ayam. Diantara ke 36 progenni, terdapat
15 jantan berbulu betina, 18 betina berbulu betina dan 3 jantan berbulu jantan.
Pada fenotip genotip yang palinhg mungkin dari ke 3 betina pariental?
Jawab:
Agar dihasilkan jantan yang berbulu
betina (H-) maupun yang berbulu jantan (hh), setidaknya salah satu dari ketiga
betina parental itu harus heterozigot (Hh) atau resesif (hh).
Kemungkinan-kemungkinan genotip tersebut haruslah di pelajari :
(a), 2 HH, 1 Hh
(b) 1 HH, 2 Hh
(c). 1 HH, 1 Hh, 1 hh
d), 3 Hh
(e) 2 Hh, 1 hh
(f) 1 Hh, 2 hh
(g) 2 HH, 1 hh
(h) 2hh, 1 HH
Jelaslah semakin banyak genotip ayam
betina hh atau Hh, semakin besar proporsi ayam jantan berbulu jantan yang
diharapkan pada progeni. Rasio 15 jantan bernbulu betina : 3 jantan berbulu
jantan jauh lebih besar daripada rasio 1:1 yang di harapkan jika ketiga betina
parental adalah heterozigot.
P: hh x Hh
berbulu jantan berbulu
betina
F1: ½
Hh berbulu betina ½
hh berbulu jantan
Kemungkinan (d) karenanya di
hapuskan, kemungkinan © dan (f), yang mengandung satu atau lebih genotif hh
selain satu atau lebih genotif Hh, juga dihapuskan karena perkawinan-perkawinan
itu akan menghasilkan generasi yang jantan berbulu jantan daripada kemungkinan
(d). pada kemungkinan (g), ayam-ayam betina 1 HH : 1hh diharapkan menghasilkan
rasio ekuivalen dari dua jantan berbulu betina (Hh) : 1 jantan berbulu jantan
(hh). Rasio 2 : 1 itu akan di ekpresikan pada 18 keturunan jantan sebagai 12
jantan berbulu bretina : 6 jantan berbulu jantan. Jumlah itu cukup dekat
dibandingkan dengan hasil pengamatan 15 : 3, tetapi kemungkinan (h) tidak
begitu sesuai karena akan lebih banyak lagi jantan berbulu jantan yang
dihasilkan.
Kemungkinan (c) :
1/3
HH
P:
hh x 1/3 Hh betina
berbulu betina
Jantan berbulu jantan 1/3 hh
F: 1/3 (hh x HH) = 1/3 Hh jantan berbulu betina
(1/3)(1/2)
= 1/6 Hh jantan berbulu betina
1/3
(hh xHh) = (1/3 ) (1/2) = 1/6 hh jantan berbulu
jantan
1/3
(hh x hh ) = 1/3 hhjantan berbulu jantan
Rangkuman : jantan bebulu betina =
1/3 + 2/6 =1/2, jantan berbulu jantan = 2/6 atau 1/3. Perkiraan-perkiraan ini
sama tidak dekatnya dengan hasil pengamatan daripada kemungkinan (g).
Kemungkinan (b) :
P: hh x 1/3 HH
Jantan
berbulu jantan 2/3
Hh betina berbulu betina
F1: 1/3 (hh x HH) = 1/3 Hh jantan berbulu betina
(2/3)( ½)= 2/6 Hh jantan berbulu betina
2/3 (hh x Hh) =
(2/3)(1/2)
= 2/6 hh jantan berbulu jantan
Rangkuman: Jantan berbulu betina 1/3
+ 2/6 = 2/3, jantan berbulujantan = 2/6 atau 1/3. Perkiraan-perkiraan ini sama
tidak dekatnya dengan hasil pengamatan dari pada kemungkinan (g).
Kemungkinan (a) :
P: hh x 2/3 HH
Jantan
berbulu jantan 1/3
Hh betina berbulu betina
F1: 1/3 (hh x HH) = 1/3 Hh jantan berbulu betina
(1/3)(
½)= 1/6 Hh jantan berbulu jantan
2/3 (hh x Hh) =
(2/3)(1/2)
= 2/6 hh jantan berbulu jantan
Rangkuman : jika hasil pengamatan
berupa tiga jantan berbulu jantan di anggap sebanding dengan 1/6. Maka 5 x 3
=15 jantan berbulu betina akan mengekpresikan nilai 5/6. Perkiraan-perkiraan
tersebut amat sesuai dengan hasil pengamatan, dan karenanya ketiga ayam betina
itu paling mungkin terdiri atas 2 HH dab 1 Hh.
AB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
· Sifat-sifat yang dipengaruhi oleh seks disebabkan oleh gen
yang dominansinya tergantung dari jenis kelamin individu.
· Sifat-sifat yang terbatas pada salah satu seks disebabkan
oleh gen yang ekspresinya terbatas pada salah satu jenis kelamin saja.
· Contoh sifat-sifat yang dipengaruhi oleh seks yaitu kepala
botak dan panjang jari telunjuk.
·
Contoh sifat-sifat terbatas pada
salah satu seks yaitu jenis bulu pada ayam.
DAFTAR PUSTAKA
Cambell.2006.
Biologi. Jakarta : Erlangga
C.
Pai, Anna. 1992. Dasar-Dasar Genetika. Jakarta: Penerbit Erlangga
Suryo.
1984. Genetika. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press
www.
Google. com
Wynn casino opens in Las Vegas - FilmfileEurope
BalasHapusWynn's first ventureberg.com/ hotel nba매니아 casino in Las Vegas since opening https://octcasino.com/ its doors in 1996, Wynn Las Vegas is the first hotel on the https://jancasino.com/review/merit-casino/ Strip to wooricasinos.info offer such a large selection of